Senin, 07 Februari 2022

Cara Kerja Turbocharger

Cara Kerja Turbocharger

Mesin Mobil Balap

    Setelah pada artikel yang lalu kita membahas tentang komponen-komponen yang ada pada turbocharger. Kali ini kita akan membahas tentang cara kerja dari si turbocharger tersebut.

Alur Kerja Turbocharger


Alur kerja
1. Penggerakan Turbin.
2. Penghisapan Compressor.
3. Pendinginan Intercooler.

Sistem kerja 

1. Penggerakan Turbin

Turbin
    Langkah ini di tandai dengan mulainya engine runnning. Disaat engine mulai runnning maka akan terjadi yang namanya proses pembakaran. Proses pembakaran ini akan menghasilkan sebuah sisa pembakaran atau gas buang. Gas buang ini lah yang akan dimanfaatkan untuk menggerakkan turbo. Gas buang ini akan di salurkan melalui exhaust manifold. Lalu setelah itu akan masuk ke dalam turbin pada turbo. Masuk nya gas buang ini akan menggerakkan turbin. Penggerakan ini di dukung dengan turbin wheel yang berbentuk sudu-sudu sehingga dapat menerima pressure dari gas buang dengan baik. Selain itu desain dari housing turbin yang berbentuk seperti rumah keong juga ikut membantu proses maksimalisasi tenaga pressure. Gas buang hasil pembakaran ini memiliki pressure atau tekanan. Tekanan pada gas buang ini di pengaruhi oleh cepat lambatnya dari putaran engine atau RPM. Semakin cepat putaran engine maka akan semakin tinggi pula pressure gas buang. Pressure ini akan mempengaruhi cepat lambatnya putaran dari turbin yang akan mempengaruhi alur kerja langkah ke-2 atau proses penghisapan compressor.

2. Penghisapan Compressor

Compressor
Langkah ini berjalan berbarengan dengan proses pergerakan wheel turbin pada turbocharger. Hal ini dikarenakan wheel compressor berada pada satu shaft poros dengan wheel turbin. Hal inilah yang menyebabkan wheel compressor bekerja berbarengan dengan wheel turbin. Hal ini dikarenakan tugas dan fungsi utama dari turbin adalah untuk menggerakkan compressor guna melakukan langkah penghisapan. Kecepatan putaran compressor berbanding lurus dengan turbin. Sehingga banyak sedikitnya udara yang dihisap oleh compressor sangat dipengaruhi oleh kecepatan putaran dari turbin. Semakin cepat turbin berputar maka akan semakin banyak pula udara yang dapet dihisap compressor. Perputaran ini di dukung pula dengan bentuk dari wheel compressor yang didesain berbentuk sudu-sudu. Selain itu bentuk dari housing compressor yang didesain seperti rumah keong semakin mendukung proses penghisapan menjadi lebih maksimal. Sebelum udara di hisap compressor terdapat komponen filter udara yang berguna untuk menyaring udara. Sehingga udara yang masuk tidak terkontaminasi oleh material asing seperti debu yang ditakutkan dapat merusak komponen-komponen yang terdapat di dalam engine. Setelah proses penghisapan maka akan masuk ke proses berikutnya yaitu pendinginan udara Intercooler.

3. Pendinginan Intercooler




Langkah ini berjalan setelah terjadinya proses penghisapan. Langkah ini sangat dibutuhkan dalam sistem turbocharger karena udara yang dihasilkan dari proses penghisapan compresor bersifat panas sehingga kerapatan antar partikel udara menjadi sangat renggang dan ukuran dari partikel udara itu sendiri menjadi besar. Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan awal pemasangan turbocharger yang bertujuan meningkatkan suply udara ke ruang bakar. Hal ini dikarenakan proses penghisapan udara secara paksa yang menyebabkan gesekan antar partikel sehingga menimbulkan panas. Oleh karena itu diperlukan sebuah komponen tambahan yang dapat mendinginkan udara tersebut. Maka di pasanglah sebuah komponen yang bernama intercooler. Intercooler ini bekerja dengan memanfaatkan pendinginan dari udara sekitar atau dengan fan sebagai pendinginnya. Udara dari compressor akan di salurkan masuk ke dalam intercooler lalu akan dibagi ke dalam pipa pipa kecil yang bertujuan memperluar permukaan penyerapan panas dan ditambah pula dengan sirip-sirip yang terdapat pada antar pipa yang menambah proses penyerapam panas secara maksimal sehingga membantu proses pendinginan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan udara yang berada didalam intercooler menjadi lebih dingin sehingga kerapatan antar partikel udara akan meningkat lalu udara akan dikumpulkan lagi kedalam satu pipa output. Pipa ini terhubung dengan intake manifold. Setelah itu udara siap untuk digunakan dalam proses pembakaran di ruang bakar.

















Minggu, 22 November 2020

Komponen - Komponen Turbocharger

 Komponen-Komponen Turbocharger

Turbocharger

      Setelah pada kesempatan lalu kita membahas tentang sejarah singkat dari di temukannnya turbocharger. Maka pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang komponen-komponen apa saja sih yang ada di dalam turbocharge.

Bagian Utama Turbo

        Pada dasarnya berdasarkan cara kerjanya bagian bagian pada turbo terbagi menjadi 2 bagian yaitu Turbin dan Compressor. Selain kedua part utama tersebut terdapat pula part part penyempurna dan beberapa safety part untuk si turbocharger ini.

Bagian bagian turbo

1. Turbin

    Turbin adalah bagian mekanikal dari turbo yang bekerja dengan cara mengkonversi tekanan yang di hasilkan dari gas buang engine menjadi gaya putar. Perubahan dari tekanan atau aliran gas buang menjadi gaya putar ini dikarenakan desain dari sudu-sudu turbin yang berbentuk nozzle nozzle sehingga dapat dengan maksimal mengkonversi tekanan menjadi energi mekanikal. Turbin terbagi pula menjadi 2 bagian yaitu In dan Ex. Pada bagian In  akan terhubung ke exhause manifold yang terdapat pada engine. Sedangkan pada sisi Ex akan terhubung ke Muffler atau knalpot. Material pembuatan dari turbin berbeda dari yang lain dan memiliki ketahanan terkuat jika dibandingkan dengan komponen lain. Hal ini dikarenakan beban kerja dari turbin yang sangat lah berat. Pada turbin wheel terdapat cover yang berfungsi untuk melindungi dan menunjang kinerja dari turbin wheel. Cover ini berbentuk seperti casing pompa sentrifugal atau seperti rumah "keong". Cover ini bernama Housing Turbin. 

Turbin Wheel

 2. Compressor

    Compressor adalah bagian dari turbocharger yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik yang dihasilkan dari putaran turbin menjadi energi kinetik aliran udara.  Hal ini dikarenakan compressor berada pada satu shaft poros dengan turbin sehingga di saat turbin berputar maka compressor akan ikut berputar pula. Lalu di saat compressor berputar terjadi fenomena gaya hisap yang di timbulkan dari putaran ini. Hal ini di karenakan desain dari compressor wheel yang sedemikian rupa sehingga menciptakan suatu gaya hisap. Gaya hisap ini lah yang dimanfaatkan untuk menganbil udara sebanyak banyak nya dari atmosfir guna meningkatkan supply udara ke dalam ruang bakal. Karena udara dipaksa untuk di hisap maka menciptakan sebuah gesekan. Gesekan ini menyebabkan suhu udara menjadi meningkat dan molekul udara menjadi mengembang. Sehingga perlu di tambah kan sistem pendinginan yang bernama intercooler. Compressor terbagi menjadi 2 bagian yaitu In dan Ex. Bagian In akan terhubung ke filter udara guna menghisap udara dari atmosfir. Sedangkan bagian Ex akan terhubung ke Intercooler yang akan masuk ke dalam intake manifold. Pada compressor wheel juga terdapat pula cover yang berguna melindungi dan mendukung sisten kerja compressor. Cover ini bernama Housing Compressor.

Compressor Wheel



3. Center Housing and Rotation Assembly / Shaft Poros

    CHRA adalah bagian yang menyatukan antara bagian compressor dan turbin. Di dalam CHRA terdapat shaft poros penyambung tenaga putaran dari turbin ke compressor dan terdapat pula bearing yang berfungsi sebagai bantalan shaft poros tersebut.

Center Housing and Rotating Assemble
 
    Di dalam CHRA terjadi sistem lubrikasi yang berfungsi untuk melumasi bearing dan shaft. Selain itu juga terdapat sistem cooling yang berfungsi untuk mendinginkan suhu dari turbo yang dikarenakan suhu yang sangat tinggi dari turbo itu sendiri. Kedua sistem tersebut dilakukan oleh oli yang di supply dari sistem lubrikasi engine.
Lubrikating dan Coooling System di CHRA


Bagian Pendukung Turbo

    Pada sistem Turbocharger terjadi banyak kekurangan dan kelemahan guna menutupi dan menyempurnakan kekurangan itu maka di tembahkan suatu komponen yang bernama Intercooler.

1. Intercooler

    Intercooler adalah komponen pendukung dalam sistem Turbocharger. Pada Proses turbocharger terjadi kenaikan tekanan udara baik itu secara volume maupun temperatur udara. Hal ini dalam ilmu termodinamika di namakan dengan proses isokhorik atau isovolumetrik. Hal ini di tandai dengan naiknya temperatur udara yang di hasilkan dari sistem turbocharger. Oleh karena itu maka di butuhkan sistem pendinginan yang bertujuan untuk menurunkan suhu dari udara tersebut sehingga kerapatan dari udara tadi menjadi lebih baik. Oleh karena itu maka dibutuhkan sebuah komponen yang bernama intercooler. Intercooler ini bekerja dengan bantuan pendinginan udara. Intercooler biasanya di tempatkan berada di bagian depan kendaraan. Hal ini ditujukan agar intercooler mendapatkan suppl udara pendinginan yang melimpah sehingga sistem pendinginanpun menjadi semakin maksimal pula.


Intercooler

 

Komponenen Safety Turbo

    Seperti hal nya dengan komponen pendukung, komponen safety juga berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan kekurangan yang terdapat pada turbocharger. komponen safety ini lebih sebagai pelindung atas efek samping atau kerusakan yang di timbulkan dari penggunaan dari turbocharger. 

1. Waste Gate

     Pada kendaraan akan terjadi yang namanya putaran engine atau yang biasa di sebut RPM. RPM ini akan bekerja variatif sesuai dengan kontrol yang kita lakukan. Karena RPM yang bervariasi maka akan menyebabkan pula bervariasinya jumlah dari gas buang dan juga terperatur dari gas buang itu sendiri. Semakin tinggi putaran engine atau RPM maka rasio jumlah gas buang juga akan ikut meningkat pula. Karena jumlah dari gas buang meningkat maka akan menyebabkan putaran pada turbin turbo akan ikut meningkat pula. Hal ini dapat berakibat naiknya suhu dari turbo dan engine yang dapat mengakibatkan terjadinya overheat engine. Untuk mengatasi ini maka di pasanglah komponen yang bernama Waste Gate. Waste gate memiliki fungsi untuk merealis atau membuang secara by pass sisa gas buang yang melewati batas standart. Sehingga overheat engine dapat di hindari.

 
Wastegate

2. Blow-Off Valve

    Blow off valve adalah salah satu safety yang terpasang pada sistem turbocharger. Benda ini berfungsi untuk merealis sisa-sisa udara dari intercooler yang tidak terpakai. Disaat throttle tidak di injak maka katup yang berada di intake manifold tidak akan terbuka pula. Hal ini menyebabkan udara dari compressor turbo tidak dapat masuk ke ruang bakar karena tertutup oleh katup. Udara yang tidak dapat lewat ini akan terjebak di dalam dalam saluran antara compressor dan ruang bakar. Udara ini harus di buang karena akan mengakibatkan terjadinya penumpukan udara yang dapat berakibat rusaknya intake manifold atau komponen lainnya. Oleh karena itu di tambahkanlah Blow-Off Valve yang bertugas membuang sisa udara ini.

blow Off Valve


    Sekian penjelasan saya mengenai komponen-komponen Turbocharger. Apa bila terdapat pertanyaan ataupun saran silahkan komen dibawah. Wassalamualaikum wr. wb. 


Buka juga :



    







Jumat, 20 November 2020

Sejarah Turbocharger

 Turbocharger

 
Turbocharge Engine


     Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk berbagi pengetahuan tentang apasih itu Turbocharger, bagaimana cara kerjanya, dan apa aja sih komponen-komponen yang ada di dalamnya. Pasti di antara kita sudah banyak yang pernah mendengar nama turbocharger atau yang sering kita sebut dengan turbo entah itu dari game, film, ataupun hanaya sekedar pernah dengar. Ya turbo adalah salah satu alat penunjang atau pendukung bagi engine atau mesin yang berguna untuk meningkatkan power output dari si engine tersebut.  

Sejarah Turbocharger

    Awal mula dari di temukannya turbo tak lepas dari seorang insinyur dari swiss yang Alfred Buchi. Lalu penemuannya itu dipatenkan pada tahun 1905. Setelah penemuan itu nama besar turbo mulai melambung dan mulai berkembang pesat.

    Namun perlu di ketahui bukanlah dunia otomotif yang pertama kali menggunakan sistem turbo. Melainkan dari pesawat-pesawat pada perang dunia 1. Hal ini dilatar belakangi oleh terjadinya runtutan insiden di mana mesin pesawat mendadak mati sendiri pada ketinggian 4000 meteran di atas permukaan air laut. Hal ini dikarenakan pada ketinggian tersebut asupan udara yang dibutuhkan oleh mesin untuk menggerakan pesawat tidak mencukupi. Ini dikarenakan pada ketinggian 4000 meter DPAL memiliki tekanan udara yang lebih rendah. Oleh karena itu pada tahun 1918 seorang insinyur dari amerika bernama Stamford Moss memasangkan turbo pada mesin pesawat V12 Liberty dan uji cobanya menuai kesuksesan.

Pesawat Turbo Pertama


    Turbo mulai masuk ke dunia perotomotifan pada tahun 1938 melalui Perusahaan otomotif dari swiss saurer. Mereka menerapkan turbo pada kendaraan truck yang bermesin diesel.

Truck diesel turbo pertama


    Sekian penjelasan saya tentang sejarah turbocharger. Semoga Artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Untuk penjelas tentang bagian bagian turbo, cara kerja turbo, dan jenis jenis kerusakan pada turbo silahkan buka di artikel JuniorMechanic. Wassalamualaikum wr. wb.  

Senin, 24 Februari 2020

Fungsi Dan Manfaat Oli

Semua Tentang Oli

1.0 oli 

Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan oli. Pertama tama mari kita bahas tentang pengertian dari oli itu sendiri ? Oli adalah sebuah fluida atau cairan yang di dapatkan dari hasil penyulingan crude oil atau minyak mentah yang di olah lagi dengan penambahan bahan kimia sehingga kinerja dari oli dapat sesuai dengan yang di inginkan. Berikut ini hal-hal tentang oli.

1. Fungsi Oli

Oli memiliki berbagai macam fungsi dan kegunaan antara lain:
a. Pendingin / Cooling.
    Oli dapat bekerja sebagai pembuang panas pada komponen yang dilindunginya semisal pada engine, oli dapat menyerap panas pada piston dan liner sehingga mencegah terjadinya overheat dan engine menjadi lebih dingin.
b. Pelumas / Lubrication. 
    Oli berfungsi untuk mengurangi gesekan antar komponen sehingga dapat mengurangi keuasan yang terjadi dan lifetime dari komponen itu sendiri dapat meningkat.
c. Pencegah karat / Anti corotion.
    Oli dapat melindungi komponen dari pengaruh senyawa sulfur dan paparan oksidasi sehingga dapat mencegah komponen itu dari kontaminasi karat.
d. Penyekat / Sealing.
    Oli dapat mencegah terjadinya kebocoran gas antara liner dan piston karena sifat oli yang dapat menyekat.
e. Pembersih / Cleaning.
    Oli dapat bekerja sebagai pembersih komponen dari carbon atau kerak, debu, dan gram-gram sisa gesekan komponen dengan prinsip mengikat kotoran yang menempel sehingga kotoran itu dapat terikat dan keluar saat di lakukannya pergantian oli.
f. Penerus Tenaga
    Oli dapat menjadi penggerak suatu objek dengan memanfaatkan pressure yang dihasilkan nya karena sifat dari oli yang tidak dapat di mampatkan. oleh sebab itu oli sangat cocok digunakan sebagai penggerak cyliner maupun motor.

2. Jenis Oli

Oli di bedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pemanfaatanya.
a. Hydraulic Oil.
b. Engine Oil.
c. Gear Oil.
d. Automatic Transmition Oil.
e. Break Oil.

3. Klasifikasi Oli

Setiap jenis oli di atas memiliki pengkelasan atau klasifikasinya masing-masing sesuai dengan kualitas atau kegunaannya. Berikut ini pengkelasan pada tiap-tiap jenis oli:
a. Engine Oil                     : API C series dan S series /  SAE10 ~50
b. Hydrauic Oil                 : ISO VG~32 s/d ISO VG~1500
c. Gear Oil                        : AGMA, GL-1 s/d GL-8A atau SAE 60~250
d. Break Oil                      : DOT 1 s/d DOT 4

Penjelasan kelas oli:
     1. API
American Petrolium Institute adalah asosiasi yang di bentuk oleh amerika yang bergerak di bidang petrolium atau perminyakan. API mengklasifikasikan oli menjadi 2 yaitu C series untuk engine diesel dan S series untuk engine gasoline atau bensin.
C series     : Pada C series terdapat beberapa klas yaitu dari CA s/d CF. Klas tersebut di dapatkan dari serangkain penelitian dan riset uji engine untuk mengevaluasi kemampuan pencegahan terhadap melekatnya stuck atau ring piston. Untuk saat ini klas terbaik yaitu CF dan ini akan terus berkembang mengikuti perkembangan.
S series      : Pada S series terdapat beberapa klas pula yaitu dari SA s/d SG. Klas tersebut di dapatkan dari serangkaian uji yang dilakukan pada engine gasolin. Untuk saat ini klas terbaik adalah SG.
     2.SAE
Society of Outomotive Engineers adalah asosiasi internasional yang bergerak dalam mengatur berbagai standarisasi di berbagai bidang. Dalam bidang kekentalan oli terdapat beberapa klasifikasi antara lain SAE10, SAE 20, SAE30, Dll. Selain itu juga terdapat oli multigrade antara lain SAE10W-30, SAE15W-40, SAE85-140, Dll.
     3. ISO VG
International Society of Organitation adalah organisasi dari para pakar international yang berpusat di jenewa dan bertugas untuk membuat standar dalam berbagai hal. Dalam hal kekentalan oli mereka membuat ISO- Viscosity Grade guna menjadi acuan kekentalan oli.
     4. AGMA
American Gear Manufacturers Association adalah standart khusus yang dibuat untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan gear baik itu material, ukuran, fungsi, dan termasuk juga pelumas pada gear.
     5. DOT
Departement Of Transportation adalah standart khusus yang mengatur tentang break oil atau minyak rem. Penetapan Standart DOT di dasari dari hasil pengukuran nilai titik didih atau boiling point.



Sekian penjelasan artikel tentang berbagai hal tentang oli. Semoga artikel ini bemanfaat bagi kita semua. Jika tertadapat pertanyaan tentang hal-hal ilmu mechanik yang ingin di tanyakan silahkan langsung saja bertanya di kolom komet.
Sekian dari saya wassalamualaikum wr. wb. Please To Suport My Blog In Order To Develop.








Minggu, 17 Maret 2019

Mengenal Alat Berat Di Tambang


Alat Berat dan Fungsinya

1.0 Tambang Batu Bara

            Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang alat berat dan fugsinya. Alat berat ya sesuai dengan nama nya unit unit ini memiliki ukuran yang lebih besar dari pada unit pada normalnya. Unit-unit ini biasanya digunakan di tempat-tempat yang membutuhkan daya produksi atau proses kerja yang besar untuk menunjang efisiensi kerja baik dari segi waktu maupun segi kuantitas.
1.1 Normal Truck 
1.2 Heavy Duty 
            Ini adalah foto perbandingan truck yang ada di jalanan dengan truck yang di pertambangan. Terlihat jelas bukan perbedaan dari kedua unit tersebut baik dari ukuran maupun dari segi kapasitas engine nya. 

          Macam-Macam Alat Berat Dan Fungsinya

  1. Heavy Duty Dump Truck 
1.3 CATERPILLAR HD 797 E
Heavy duty dump truck adalah alat berat yang berguna untuk melakukan pengangkutan muatan hasil dari loading. Bila dibandingkan dengan truck truck normal di jalanan truck ini memiliki kapasitas angkut yang lebih banyak bahkan mencapai hingga 5x lipat muatan truck biasa. Truck ini sangat lah efisien dikarenakan daya angkut nya yang sangat banyak sehingga dapat membawa muatan yang banyak dalam sekali perjalanan tetapi truck ini sangat tidak dianjurkan berjalan di jalan yang sempit di karenakan besar dari unit ini dan dtitambah pula unit ini tidak diperbolehkan berjalan di jalanan umum sehingga penggunaan unit ini sangat di awasi.

      2. Articulated Heavy Duty Dump Truck
1.4 Caterpillar Articulated HD 730 C
Articulated HD Dump Truck memiliki fungsi yang sama persis dengan truck HD pada biasanya. Yang membedakan jenis truck ini adalah pada bagian kepala dan vessel (body) nya terdapat sambungan yang membuat truck ini menjadi lebih mobile dibandingkan dengan HD biasa. Karena kemampuan nya ini truck ini dapat membuat melaju lebih mudah dan aman di area yang terjal dan berbelok belok sehingga dapat mencegah terjadi nya truck terguling atau rebah. Tetapi truck ini memiliki kekurangan yaitu jumlah kapasitas angkut yang lebih sedikit dibandingkan dengan HD biasa karena faktor sambungan pada kepalanya.

        3.Excavator ( Back Hoe)
1.5 Liebherr R9800
Excavator adalah alat yang berfungsi untuk mengeruk material atau tanah lalu memasukan nya ke dalam truck proses ini sering di sebut dengan proses loading. Ukuran excavator harus sesuai dengan truck yang menampung hasil galian nya. Apabila exca terlalu kecil maka akan terjadi unefisiensi waktu atau membutuhkan waktu yang lama hanya untuk mengisi penuh 1 truck. Apabila exca terlalu besar maka hal ini akan merusak truck yang menampug hasil loadingan. 

         4. Shovel
1.6 Komatsu PC4000
Shovel memiliki fungsi yang sama dengan Excavator tetapi memiliki perbedaan pada cara pengerukan dan proses loading nya. Hal yang sangat membedakan shovel dengan exca adalah pada bagian arm atau lengan dan bagian bucket atau bagian pengeruk nya. Jika pada exca pergerakan pengerukan bergerak dari atas mengeruk kebawah (untuk mengeruk jurang) pada shovel bekerja sebaliknya yaitu dari bawah di keruk ke atas (untuk mengeruk tebing).

          5. Dozer
1.7 Komatsu D575A
Dozer adalah alat berat yang berfungsi untuk meratakan tanah di daerah yang masih ekstrim sehingga sangat berguna untuk pembukaan lahan. Hal ini juga di tunjang oleh engine dari dozer yang memiliki power yang sangat besar sehingga mampu melahap semua medan. Dozer dibagi menjadi dua yaitu Bulldozer yang menggunakan penggerak berupa undercarriage dan wheel dozer yang menggunakan roda sebagai penggeraknya.

            6. Wheel Loader
1.8 komatsu WA900
Wheel Loader adalah unit yang memiliki fungsi untuk meloading material kedalam truck. Wheel loader memiliki fungi yang hampir serupa dengan excavator yaitu untuk meloading material tetapi hal yang paling membedakan antara keduanya adalah pada bagian penggeraknya. Pada Excavator penggerak menggunakan undercarriage sehingga menyebabkan mobilitas unit ini sangat buruk sedangkan pada wheel loader menggunakan roda sebagai penggeraknya sehingga lebih lincah dan cepat saat bergerak. Tetapi wheel loader memiliki kekurangan pada kapasitas bucket yang kecil dan bucket pada wheel loader tidak mampu melahap material yang keras .

           7. Drilling Machine
1.9 Bucyrus SKF 35
Drilling Machine adalah unit yang berfungsi untuk membuat lubang atau mengebor. Kedalaman maksimum yang dapat di capai oleh unit ini sekitar 40 meter. Jika di area tambang fungsi pengeboran ini adalah untuk membuat lubang untuk melakukan kegiatan peledakan atau blasting. Peledakan ini di lakukan untuk memudahkan pengerukan yang dikarenakan material yang terlalu keras.

       8. Motor Grader.
1.10 CAT 140M3
Motor Grader adalah alat yang digunakan untuk meratakan tanah, menggemburkan tanah dan membuat tanggul. Jika dibandingkan dengan fungsi dari dozer. Motor Grader ini hanya mampu untuk meratakan tanah di area yang tidak ekstrim dikarenakan posisi blade dari unit ini berada di tengah badan. Berbeda halnya dengan dozer yang posisi blade berada di depan dan ukurannya lebih besar sehingga mampu digunakan untuk membuka jalan baru.

           9. Compactor
1.11 Compactor Sakai
Compactor adalah unit yang digunakan untuk melakukan pemadatan tanah atau jalan. Roda depan pada unit ini berbentuk seperti pipa selonsong yang disebut roller. Roller ini memiliki beragam bentuk sesuai dengan kegunaan nya. Roller ini memiliki beban yang sangat berat agar dapat memadatkan jalan secara sempurna.

             10. Mobile Crine.
1.12 TADANO 
Mobile Crine sama seperti crine pada umumnya  yang berguna untuk melakukan pengangkatan barang yang berat. Hal yang membedakan unit ini dengan crine biasa adalah unit ini memiki roda sehingga unit ini mampu berpindah pindah tempat. Hal ini sangat bermanfaat bila dibutuhkan sebuah pengangkatan yang dilakukan di area outdoor atau lapangan.

Buka juga :


Sekian penjelasan tentang macam-macam alat berat dan fungsinya. Semoga Artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Jika ada hal ingin ditanyakan perihal ilmu mechanik silahkan bertanya di comen.
Sekian dari saya wasalamualaikum wr wb. Please to Suport My Blog in order to develop.