Senin, 07 Februari 2022

Cara Kerja Turbocharger

Cara Kerja Turbocharger

Mesin Mobil Balap

    Setelah pada artikel yang lalu kita membahas tentang komponen-komponen yang ada pada turbocharger. Kali ini kita akan membahas tentang cara kerja dari si turbocharger tersebut.

Alur Kerja Turbocharger


Alur kerja
1. Penggerakan Turbin.
2. Penghisapan Compressor.
3. Pendinginan Intercooler.

Sistem kerja 

1. Penggerakan Turbin

Turbin
    Langkah ini di tandai dengan mulainya engine runnning. Disaat engine mulai runnning maka akan terjadi yang namanya proses pembakaran. Proses pembakaran ini akan menghasilkan sebuah sisa pembakaran atau gas buang. Gas buang ini lah yang akan dimanfaatkan untuk menggerakkan turbo. Gas buang ini akan di salurkan melalui exhaust manifold. Lalu setelah itu akan masuk ke dalam turbin pada turbo. Masuk nya gas buang ini akan menggerakkan turbin. Penggerakan ini di dukung dengan turbin wheel yang berbentuk sudu-sudu sehingga dapat menerima pressure dari gas buang dengan baik. Selain itu desain dari housing turbin yang berbentuk seperti rumah keong juga ikut membantu proses maksimalisasi tenaga pressure. Gas buang hasil pembakaran ini memiliki pressure atau tekanan. Tekanan pada gas buang ini di pengaruhi oleh cepat lambatnya dari putaran engine atau RPM. Semakin cepat putaran engine maka akan semakin tinggi pula pressure gas buang. Pressure ini akan mempengaruhi cepat lambatnya putaran dari turbin yang akan mempengaruhi alur kerja langkah ke-2 atau proses penghisapan compressor.

2. Penghisapan Compressor

Compressor
Langkah ini berjalan berbarengan dengan proses pergerakan wheel turbin pada turbocharger. Hal ini dikarenakan wheel compressor berada pada satu shaft poros dengan wheel turbin. Hal inilah yang menyebabkan wheel compressor bekerja berbarengan dengan wheel turbin. Hal ini dikarenakan tugas dan fungsi utama dari turbin adalah untuk menggerakkan compressor guna melakukan langkah penghisapan. Kecepatan putaran compressor berbanding lurus dengan turbin. Sehingga banyak sedikitnya udara yang dihisap oleh compressor sangat dipengaruhi oleh kecepatan putaran dari turbin. Semakin cepat turbin berputar maka akan semakin banyak pula udara yang dapet dihisap compressor. Perputaran ini di dukung pula dengan bentuk dari wheel compressor yang didesain berbentuk sudu-sudu. Selain itu bentuk dari housing compressor yang didesain seperti rumah keong semakin mendukung proses penghisapan menjadi lebih maksimal. Sebelum udara di hisap compressor terdapat komponen filter udara yang berguna untuk menyaring udara. Sehingga udara yang masuk tidak terkontaminasi oleh material asing seperti debu yang ditakutkan dapat merusak komponen-komponen yang terdapat di dalam engine. Setelah proses penghisapan maka akan masuk ke proses berikutnya yaitu pendinginan udara Intercooler.

3. Pendinginan Intercooler




Langkah ini berjalan setelah terjadinya proses penghisapan. Langkah ini sangat dibutuhkan dalam sistem turbocharger karena udara yang dihasilkan dari proses penghisapan compresor bersifat panas sehingga kerapatan antar partikel udara menjadi sangat renggang dan ukuran dari partikel udara itu sendiri menjadi besar. Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan awal pemasangan turbocharger yang bertujuan meningkatkan suply udara ke ruang bakar. Hal ini dikarenakan proses penghisapan udara secara paksa yang menyebabkan gesekan antar partikel sehingga menimbulkan panas. Oleh karena itu diperlukan sebuah komponen tambahan yang dapat mendinginkan udara tersebut. Maka di pasanglah sebuah komponen yang bernama intercooler. Intercooler ini bekerja dengan memanfaatkan pendinginan dari udara sekitar atau dengan fan sebagai pendinginnya. Udara dari compressor akan di salurkan masuk ke dalam intercooler lalu akan dibagi ke dalam pipa pipa kecil yang bertujuan memperluar permukaan penyerapan panas dan ditambah pula dengan sirip-sirip yang terdapat pada antar pipa yang menambah proses penyerapam panas secara maksimal sehingga membantu proses pendinginan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan udara yang berada didalam intercooler menjadi lebih dingin sehingga kerapatan antar partikel udara akan meningkat lalu udara akan dikumpulkan lagi kedalam satu pipa output. Pipa ini terhubung dengan intake manifold. Setelah itu udara siap untuk digunakan dalam proses pembakaran di ruang bakar.